.

Friday, October 16, 2009

Free OSS Ternyata Mampu Mengalahkan Closed Software Commercial


Jujur, awalnya saya menganggap remeh Open Source Software yang biasanya disertakan pada paket aplikasi di distro sebuah sistem operasi linux. Perbandingan utama saya tertuju pada aplikasi perkantoran yang umum digunakan, OpenOffice.org dan Microsoft Office. Tampilan (interface) dan fitur yang disuguhkan pada OpenOffice.org bisa dibilang masih sedikit lebih lemah dibandingkan dengan Microsoft Office. Tapi coba bandingkan dengan segi harganya. Weleh2... Subhanallah. Untuk fitur yang 'nyaris' mirip, mengapa harganya sangat berbeda jauh...?

Tapi disini, saya bukan membahas masalah aplikasi perkantoran tersebut. Tetapi saya terkonsentrasi pada software CD/DVD Creator yang telah terbundle pada distro Sabily 9.04 (Ubuntu 9.04). Segala pengalaman saya ini mungkin dapat menjadi pelajaran berharga bagi orang yang membaca postingan ini. Sebelumnya, Mohon maaf jika ada kata-kata yang terasa menyudutkan suatu pilak tertentu. Tetapi beginilah opini seorang user dalam menggunakan software. Banyak plus minus yang didapat.

Langsung saja, saya sempat berputus asa ketika DVD drive di laptop Toshiba saya terasa sudah lemah dalam membaca dan menulis (read and write) CD/DVD. Setiap saya ingin membakar (burning) CD/DVD, pasti ujung-ujungnya ada kesalahan (error) dalam menulis sehingga menyebabkan kepingan CD/DVD nya rusak dan tidak dapat ditulis lagi. Tapi anehnya, ketika saya burning beberapa data yang memiliki kapasitas tidak diatas 5 MB, pasti hasilnya mulus. Begitu pula ketika saya memburning file image dvd (.iso), hasilnya tetap mulus. Waktu itu, saya menggunakan sistem operasi Windows 7 dengan media burning standarnya. Untuk burning file .iso, saya gunakan aplikasi komersial full version.

Lalu kemudian saya berfikir untuk menggunakan aplikasi komersial di Windows 7 yang dapat menangani burning data ke CD/DVD. Saya kemudian menggunakan aplikasi komersial full version yang harganya sekitar xxx, lebih murah dibandingkan dengan Nero 9 yang harganya bahkan menggila :). Saya kembali mencoba burning DVD dengan kapasitas sekitar 4 GB. Apa yang saya dapat? Lagi-lagi kembali error dan DVD nya rusak total.

Setelah kejadian itu. Saya serasa vakum untuk mengadakan burning CD/DVD karena pasti pada akhirnya saya dirugikan. Karena kebetulan di laptop saya terdapat beberapa film (bukan blue film ya...), musik, dan gambar-gambar, teman saya jadi tertarik untuk memburningnya dengan menggunakan DVD blank nya. Saya pun menjelaskan resiko yang terjadi jika tiba-tiba terjadi error dan teman saya itu menerima segala konsekuensinya.

Karena secara kebetulan program komersial di Windows 7 saya sudah uninstall, maka saya mencoba-coba untuk menggunakan program CD/DVD Creator-nya ubuntu 9.04 yang 'gratis' untuk memburning. Saya kemudian memilih-milih data yang ingin di burning. Proses perburningan sedang berlangsung dan hasil akhirnya.... Berhasil!!! Data telah ditulis baik dalam DVD tanpa error.

Saya langsung mengambil kesimpulan bahwa program komersial belum tentu berkuasa dibandingkan dengan Free Open Source Software (FOSS). Walau FOSS masih memiliki kekurangan dalam hal kemudahan serta tampilan yang kurang begitu memanjakan pengguna, tetapi FOSS memiliki kompatibilitas yang cukup powerfull. Saya juga kemudian mengambil kesimpulan kalau ternyata DVD Drive saya bukan lemah dalam membaca dan menulis, tetapi software yang digunakan tidak memiliki kempuan yang memadai.

Itulah segala pengalaman saya menggunakan FOSS. Mungkin saja saya salah persepsi dalam menilai suatu software. Mungkin saja software komersial yang saya gunakan di Windows 7 masih dalam tahap semi kompatibel. Tetapi bukan itu yang saya permashalakan. Intinya FOSS (dalam hal ini CD/DVD Creator) yang pertama kali memecahkan masalah saya. Saya akhirnya tidak ragu-ragu lagi dalam memburning data.
Share:

Monday, October 12, 2009

Apakah Kiamat Sudah Dekat?

Apakan kiamat sudah dekat? Pertanyaan tersebut pernah populer beberapa bulan lalu setelah terjadinya bencana alam yang selalu mendadak. Beberapa bulan terkahir ini, pertanyaan tersebut juga pernah vakum dan tidak dibicarakan lagi, tetapi kejadian yang menimpa saudara-saudara kita di Padang membuat pertanyaan itu terucap kembali.

Kemarin lusa, saya melihat berita di Televisi yang membahas tentang kiamat dari sudut pandang paranolmal dan udztad. Menurut Mama Laurent sebagai paranormal, pada tahun 2012 akan terjadi berbagai peristiwa alam yang dahsyat. Dalam penglihatannya, bakal ada benda alam yang menyerupai planet yang akan menabrak bumi. Disisi lain, paranormal yang katanya anak indigo mengatakan bahwa saat ini terjadi kiamat kecil. Katanya, tahun 2012 adalah puncak dari kiamat. 40% manusia di bumi ini akan lenyap dan musnah.

Simulasi kiamat mungkin dapat disimulasikan dengan video berikut ini :



Subhanallah.. Lalu apa tanggapan Udztad Jefri Al-Bukhari? Menurut beliau, saat ini memang sudah tanda-tanda kiamat kecil. Urusan kiamat itu adalah urusan yang di Atas. Kita tidak boleh mengklaim kapan datangnya hari kiamat itu. Yang jelas, kita lebih hati-hari saja. Seharusnya sebagai umat Muslim, kita seharusnya berdoa bukan mengklaim ini-itu. Karena semua itu rahasia Allah SWT.

Ini nih, pendapat yang sangat bijaksana. Pendapat yang harus kita pegang. Jangan mengklam tentang kiamat tanggal begini tanggal begitu. Kalau Allah SWT menghendaki, besok pun bisa kiamat. Salah satu rukun iman yaitu iman kepada hari kiamat. Jadi sudah sepantasnya juga kita mengingat-ingat jika besok-besok akan terjadi kiamat. Dengan mengingat hari kiamat, maka iman dan taqwa kita terhadap yang Maha Kuasa juga semakin besar. Amin.
Share:

Sunday, October 11, 2009

Ternyata Seminar ILC 2009 Ada di Makassar



Indonesia Linux Conference (ILC) 2009 diadakan di Makassar, tepatnya di Gedung IPTEK, Universitas Hasanuddin. Saya dan teman saya, arief d' ahmed berkunjung hanya untuk memenuhi panggilan teman saya dalam rangka penyerahan secara hadiah secara simbolis juara menulis di blog tentang linux.

Tapi setelah sampai disana, tujuan ku berdua beralih fungsi. Kita malah semangat mengikuti seminarnya. Soalnya pembicaranya orang-orang yang memang bergelut di bidang Linux. Pandangan saya tertuju kepada salah satu pembicara/pemateri. Sepertinya saya pernah melihat sebelumnya. Ternyata pak I Made Wiryana. Saya sangat mengidolakan beliau. Beliau adalah pembicara opini tetap di salah satu majalah Linux yang ada di Indonesia. Saya sangat terkesan dengan opioninya, terutama opini tentang Open Source. Sebenarnya saya ingin berfoto bareng dengan beliau, tetapi saya orangnya pemalu. Sehingga niatku untuk berfoto akhirnya tertunda.


Seminar ILC 2009 dan KPLI LUGU sebagai tuan rumahnya membahas tentang bagaimana mewujudkan Indonesia Go Open Source (IGOS) tahun 2011. Disini dibahas juga segala tentang Open Source serta tempat pelaksanaan ILC 2010. Yang mengherankan pada pembahasan tempat di fix kan di mataram... Wueh,, jauh amat.

Jujur, saya baru tahu kalau setiap tahun diadakan ILC. Untung saja ada teman saya yang mengajak saya kesini. Para senior juga tidak menyosialisasikan bakal di adakan ILC 2009. Alhasil, teman-teman seangkatan ku tidak ada yang datang, kecuali saya dan teman ku itu.

Baru kali ini saya sangat fun mengikuti seminar apalagi telah disediakan makanan 'gratis' yang enak-enak. Saya jadi penasaran dengan seminar ILC 2010 yang katanya di adakan kalau tidak salah di mataram. Sepertinya saya tidak bisa mengikuti ILC 2010 berhubung karena keterbatasan dana dan kemampuan :).
Share:

Navigasi Blog

Buka Semua | Tutup Semua

Recent Posts

Definition List

buah artikel telah ditulis
buah komentar masuk

pengunjung online.