.

Saturday, July 24, 2010

Hari Anak Nasional : Biarkan Mereka Bercita-cita!

Saya adakah orang yang sering bepergian dengan berjalan kaki. Suatu hari saya berjalan kaki menuju ke kampus karena jalur kendaraan umum tidak berhenti tepat di depan kampus ku. Hentakan kakiku terhenti ketika melihat sekelompok anak-anak yang masih dibawah umur telah bekerja berjualan koran di pinggir jalan dengan waktu jam sekolah. Bukan hanya itu saja, ada juga anak-anak yang telah mempersiapkan peralatan 'konser' nya dengan ciri khas alat yang dimilikinya, sebuah tongkat yang dipasangi dengan penutup botol minuman bersoda. Ada juga anak yang hanya tinggal diam sambil menjulurkan tangannya di pinggir trotoar jalan. Sungguh jalan tersebut terlihat seperti penampungan anak-anak yang mungkin sebagian dari kita sangat mengganggu dan merusak pemandangan. Tetapi dari situ, saya menyadari bahwa begitulah potret anak Indonesia yang masih kurang beruntung dan perlu diperhatikan kesejahteraannya, begitulah filosofi dari masa depan generasi Indonesia yang hilang.

Saya rasa sebagian dari kita berfikir kalau anak tersebut tidak akan pernah memiliki masa depan. Hasil dari berjualan koran sepertinya masih mustahil untuk 'membiayai' masa depannya kelak. Tetapi saya yakin, mereka masih memiliki cita-cita, walau cita-citanya tersebut masih dikesampingkan. Masalahnya bagaimana cara mereka mewujudkan cita-citanya tersebut? Yang ada dipikirannya hanyalah bagaimana cara untuk mendapatkan uang untuk hidup sekarang, bukan untuk kehidupan masa depan.

Banyak Anak-anak Indonesia yang memiliki nasib yang sama seperti diatas. Disinilah peranan orang tua dalam mendidik anaknya. Tidak salah anak berjualan koran, tetapi jangan sampai memutuskan cita-cita mereka. Dengan belajar, baik secara formal maupun non-formal mereka dapat meraih cita-cita yang sesungguhnya. Negara kita ini juga sangat sering mengeluarkan biaya untuk beasiswa Anak Indonesia. Oleh karena itu tidak ada lagi alasan untuk menyekolahkan anak Indonesia.

Yang terpenting sekarang adalah bagaimana anak Indonesia dapat bersekolah. Memang betul pendidikan formal bukanlah segalanya. Andre Wongso sang motivator sukses pun tidak tamat SD. Tetapi ia tetap bisa menjadi orang yang sukses. Tidak memperolah ijazah dari perguruan tinggi pun bukan kendala untuk menjadi orang sukses sebab Steve Jobs, sang pendiri perusahaan terkenal dan terkemuka, Apple Inc., tidak menyelesaikan studi S1 nya. Tetapi anak Indonesia yang lebih memilih mengamen atau mengemis daripada bersekolah bukanlah hal yang enak dipandang, karena bagaimanapun mereka dapat menjadi image untuk bangsa Indonesia sebagai Anak Nasional.

Dikutip dari artikel 'Ngontrak di Tanah Sendiri', Masa depan Anak Indonesia terletak pada kemampuan bangsa menyediakan pendidikan bagi anak-anak bangsa. Oleh karena itu, semoga bangsa kita ini dapat mewujudkan harapan dan cita-cita anak Indonesia. Selamat hari Anak Nasional!. Semoga Anak Indonesia dapat memiliki jiwa bersekolah yang tinggi dan tetap berambisi dalam meraih dan mewujudkan cita-citanya. Amin.
Share:

Wednesday, July 7, 2010

'Penipuan' atau Trik Marketing?

Tempo hari, kakak ku menjalankan aksi shoppingnya di sejumlah mall yang ada di Makassar. Saya terheran-heran ketika kakakku menebar rasa gembiranya ketika pulang dari sana. Ternyata kakakku mendapat 'hadiah' dari sebuah perusahaan barang elektronik (entah nama perusahaannya apa). Tapi anehnya, hadiah yang didapatnya memiliki syarat tertentu. Pertama harus menyediakan uang muka minimal Rp.100.000 dan kedua harus membayar sejumlah uang. Kakakku telah memenuhi syarat pertamanya tetapi tidak dapat memenuhi syarat yang keduanya. Oleh karena itu hadiahnya juga tidak dapat diambil. Nah loh, apa maksudnya?

Hal serupa terjadi di mall yang berbeda ketika sekitar 4 bulan kemudian kakakku berencana untuk membeli sebuah 'peralatan wanita; di mall tersebut. Keduanya sama persis yaitu meminta uang muka sebesar Rp. 100.000 dan harus membayar sejumlah uang.


Ternyata begini alurnya. Orang/karyawan di perusahaan tersebut menawarkan sebuah hadiah yang dikatakannya 'gratis' orang orang-orang yang lewat di mall tersebut. Sebelum menawarkan hadiah tersebut, ada beberapa pertanyaan introgasi yang dirangkaikan dengan basa basi yaitu menanyakan nama, alamat, status (lajang/menikah), pekerjaan, dan hal-hal yang tidak umum seperti disini hanya kost atau tinggal bersama orang tua, apa pekerjaan orang tua dsb, Setelah itu, katakanlah si pelaku mengambil satu blok kartu (dari dua blok kartu yang tersedia di meja) dan menaburkannya di atas meja. Katakanlah si Korban disuruh untuk mengambil salah satu kartu tersebut. Dan siapa sangka kalau si korban mendapat Golden Card (Kartu VIP). Si Pelaku dengan ekspresi kaget lalu memberi tahu si korban kalau kartu VIP tersebut hanya terdapat di Surabaya, bukan di Makassar. Si Pelaku kemudian menelfon seseorang (katakanlah pimpinannya) dan pimpinannya berkata kepada si Korban bahwa apakah korban tidak bekerjasama atau bermain uang dengan karyawan? dan menyakinkan bahwa hadiahnya memang benar seharusnya berada di Surabaya, bukan di Makassar.

Kemudian, pelaku memberitahukan kepada korban kalau korban mendapatkan sebuah AC Duduk, satu set peralatan panci dan kompor gas mata satu. Semua seharga 13 Juta rupiah, tetapi korban hanya diberi diskon (dengan asumsi memiliki kartu VIP) dan hanya membayar sekitar 3 Juta. Uang muka minimal sebesar 100.000 dan sisanya dibayar 2 hari kemudian.

Anehnya, hal tersebut terjadi bagi orang-orang yang memiliki biodata dengan tingkat kualitas tinggi. Setelah kakak ku meneliti, ternyata orang-orang dengan data yang mapan, misalnya ayahnya bekerja sebagai Polisi/Pengusaha/Wiraswasta, ibunya bekerja sebagai Pegawai Negeri/Pekerjaan lain yang memiliki upah yang tinggi pasti akan mendapatkan Golden Tiket (VIP). Hal ini serupa dengan teman ku yang memiliki biodata dengan tingkat kualitas tinggi (Ayah dan Ibunya pegawai negeri). Orang-orang yang dianggap memiliki biodata tingkat kualitas rendah sangat dipastikan tidak akan mendapatkan Golden Tiker (Kartu VIP) karena mereka diberikan tumpukan blok kartu yang berbeda (Dipastikan dua tumpukan blok kartu tersebut sudah diatur sedemikian rupa, misalnya disebelah kanan semua kartu VIP dan disebelah kiri tidak ada sama sekali Kartu VIP).

Penelitian kakak ku berlanjut ketika si Pelaku menelfon pimpinannya. Ada seseorang laki-laki yang terlihat mendadak kabur ketika si Pelaku menelfon Pimpinannya. Disini kecurigaan muncul kembali, jangan-jangan lelaki tersebut menyamar sebagai pimpinan. Oleh karena itu kakakku memperhatikan baik-baik suara dan logat bicara lelaki tersebut. Ketika kakak ku selesai menerima telepon, lelaki tersebut mendadak muncul kembali dan menyapa si Pelaku. Ternyata suara dan logat nya sama dengan di telfon tadi :)

Beberapa kecurigaan diatas mungkin bisa saja menjadi tolak ukur penipuan atas menangnya sebuah hadiah yang dikatakan 'gratis'. Tapi tidak semestinya Pelaku membohongi si korban dengan cara yang menurut saya cukup 'licik'. Saya rasa trik marketing juga tidak mengajari cara berbohong yang lihai melainkan cara meyakinkan kalau produk yang ditawarkan sangatlah bagus dan murah. Bukan begitu?

Share:

Tuesday, July 6, 2010

Program Ramalan Kepribadian Berdasarkan Zodiak Mesir

Lama rasanya mengupdate blog gara-gara kesibukan kuliah. Untung libur semesternya minggu lalu sehingga mulai hari ini sepertinya blog ini akan dipenuhi dengan berbagai artikel.

Minggu pertama saya menghabiskan waktu untuk membuat semacam program sederhana menggunakan bahasa pemrograman Delphi 7. Walaupun saya baru bergelut di 'dunia' Delphi beberapa bulan yang lalu dikarenakan mata kuliah yang menuntut pemahanan Delphi, saya tetap optimis dapat membuat aplikasi yang mungkin 'sedikit' berguna bagi orang lain.

Berawal dari ketidaksengajaan masuk ke sub kategori sebuah forum 'Tips dan Trik', saya menemukan artikel yang cukup menarik yaitu Ramalan Kepribadian Berdasarkan Zodiak Mesir yang bersumber dari http://fenz-capri.blogspot.com/2010/05/ramalan-kepribadian-menurut-zodiak.html. Saya sedikit bingung dengan jangkauan tanggal lahir dimana dapat menentukan kita masuk ke zodiak mesir yang mana. Ini mirip dengan ramalan zodiak pada umumnya tetapi memiliki range tanggal lahir yang sedikit berbeda. Dari sinilah terlintas niat untuk memudahkan orang dalam menentukan zodiak mana ia bernaung. Ukuran programnya tidak sampai 1 MB. Sebenarnya ukuran tersebut cukup besar untuk pemrograman standar. Hanya saja, karena ada gambarnya sehingga ukurannya mencapai 1 Mb. Tak apalah, lagian ukurannya tidak sabesar 1/4 ukuran lagu Mp3. Hehehe..

Teman-teman download yah programnya, Tolong berikan review apa-apa saja bug yang terdapat di programnya supaya saya bisa membenahi diri dan merubah programnya menjadi lebih baik lagi. Oh ya, bagi teman-teman yang anti sama Virus, program ini sudah dicoba dan di test menggunakan antivirus yang handal. Jadi jangan khawatir. OK!

Download Program Ramalan Kepribadian Berdasarkan Zodiak Mesir
Share:

Navigasi Blog

Buka Semua | Tutup Semua

Recent Posts

Definition List

buah artikel telah ditulis
buah komentar masuk

pengunjung online.