Wah, baru ada kesempatan untuk memosting sesuatu di blog tercinta saya ini :) Mungkin akan kurang terurus beberapa minggu kedepan dikarenakan kuliah masih padat dan inspirasi pun tertekan dengan banyaknya tugas kuliah yang harus diselesaikan.
Oke kali ini judul postingan kali ini sepertinya mengundang kontroversi. 'SebegituBodohkan Kita?'. Ya, 'kita' yang saya maksud adalah sebagian masyarakat disekitar kita. Kebodohan tersebut bukan hanya dari segi pendidikannya, tetapi benar-benar membuat 'kita' seperti anak balita yang masih perlu belajar membaca dan berhitung walaupun pendidikan yang dimilikinya diatas rata-rata. Coba lihat gambar berikut :
Gambar tersebut saya potret di salah satu swalayan yang cukup terkenal di kotaku. Saya tertawa kecil sambil merenungkan, bagaimana mungkin penulisan label harga pun bisa salah? Rp.2.2400? Seharusnya Rp.22.400. Penempatan titik pun bisa salah dan tidak ada penggantian label harga. Entah karena 'kebodohan kita' atau karena disengaja ataupun tidak disengaja tetapi tak ingin membuang-buang kertas label harga untuk menggantinya.
Swalayan saja bisa salah, bagaimana dengan tempat-tempat umum? yah bisa ditebak. Pasti lebih dominan. Ketika saya menyusuri jalan pasar tradisional, saya singgah untuk menikmati minuman alvokad juice yang ada di pinggiran jalan. Saya sempat tersedak karena melihat daftar harga minuman :
Coba perhatikan yang saya garis bawahi dengan warna merah. 'Kelapa Mudah' atau 'Kelapa Muda'? 'Maizone' atau 'Mizone'? Saya langsung tersedat ketika minum, entah karena lucu atau mungkin disengaja untuk pembeli yang tidak tahu menahu dalam pengucapan bahasa inggris :D. Warung minuman ini cukup terkenal loh, baik dengan harganya yang mudah terjangkau dan rasanya bener-bener segar (sambil promosi).
Akhirnya saya bisa mengambil kesimpulan bahwa banyak nya pendidikan gratis bukan berarti masyarakat dapat memiliki ilmu yang cukup, tetapi itu semua tergantung dari masyarakat. Untuk mencerdaskan bangsa bukan hanya dilakukan oleh pemerintah dalam penerapan pendidikan gratis, tetapi kita sebagai penerus cita-cita bangsa juga wajib memberikan pendidikan kepada siapapun, apapun bentuknya, formal maupun nonformal, tua ataupun muda. Tiba-tiba terlintas di pikiran saya tentang sabda Nabi Rasulullah Saw, “Sampaikanlah dari ku walaupun hanya satu ayat.” Hadis Riwayat Ahmad, Bukhari, Tarmidzi.
Saya penasaran dengan diluar sana, apakah pernah mengalami hal serupa? dan apakah kita pernah menyadari bahwa ternyata disekitar kita juga ada kebodohan besar yang sangat sepele?
Oke kali ini judul postingan kali ini sepertinya mengundang kontroversi. 'Sebegitu
Gambar tersebut saya potret di salah satu swalayan yang cukup terkenal di kotaku. Saya tertawa kecil sambil merenungkan, bagaimana mungkin penulisan label harga pun bisa salah? Rp.2.2400? Seharusnya Rp.22.400. Penempatan titik pun bisa salah dan tidak ada penggantian label harga. Entah karena 'kebodohan kita' atau karena disengaja ataupun tidak disengaja tetapi tak ingin membuang-buang kertas label harga untuk menggantinya.
Swalayan saja bisa salah, bagaimana dengan tempat-tempat umum? yah bisa ditebak. Pasti lebih dominan. Ketika saya menyusuri jalan pasar tradisional, saya singgah untuk menikmati minuman alvokad juice yang ada di pinggiran jalan. Saya sempat tersedak karena melihat daftar harga minuman :
Coba perhatikan yang saya garis bawahi dengan warna merah. 'Kelapa Mudah' atau 'Kelapa Muda'? 'Maizone' atau 'Mizone'? Saya langsung tersedat ketika minum, entah karena lucu atau mungkin disengaja untuk pembeli yang tidak tahu menahu dalam pengucapan bahasa inggris :D. Warung minuman ini cukup terkenal loh, baik dengan harganya yang mudah terjangkau dan rasanya bener-bener segar (sambil promosi).
Akhirnya saya bisa mengambil kesimpulan bahwa banyak nya pendidikan gratis bukan berarti masyarakat dapat memiliki ilmu yang cukup, tetapi itu semua tergantung dari masyarakat. Untuk mencerdaskan bangsa bukan hanya dilakukan oleh pemerintah dalam penerapan pendidikan gratis, tetapi kita sebagai penerus cita-cita bangsa juga wajib memberikan pendidikan kepada siapapun, apapun bentuknya, formal maupun nonformal, tua ataupun muda. Tiba-tiba terlintas di pikiran saya tentang sabda Nabi Rasulullah Saw, “Sampaikanlah dari ku walaupun hanya satu ayat.” Hadis Riwayat Ahmad, Bukhari, Tarmidzi.
Saya penasaran dengan diluar sana, apakah pernah mengalami hal serupa? dan apakah kita pernah menyadari bahwa ternyata disekitar kita juga ada kebodohan besar yang sangat sepele?