.

Sunday, April 28, 2013

Ibuku Adalah Inspirasiku

Menjelang hari Kartini, kaum perempuan kini menjadi bahan pembicaraan hangat di dunia nyata ataupun dunia online. Berbagai macam perlombaan menulis yang menyangkut ibunda Kartini pun diadakan untuk mengenang jasa2 beliau. Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu ketiga yang mengangkat tema "Perempuan Inspirasiku".

Dalam tulisan saya ini, saya mengangkat Ibu sebagai perepuan yang penuh inspirasi untuk setiap orang. Ibu adalah wanita yang jelas menginspirasi kita semua. Kita tidak akan hidup di dunia ini tanpa kehadiran beliau.

Dalam riwayat dikatakan bahwa surga berada di telapak kaki ibu. Sungguh begitu mulianya seorang ibu. Entah gelar apa yang layak untuk disandangnya. Gelar seperti pahwalawan, pejuang, atau gelar heboh yang lainnya, tidak sebanding dengan perjuangannya yang didedikasikan untuk mendidik dan merawat anak-anaknya, tanpa mengenal lelah serta penuh dengan keikhlasan dan kasih sayang.

Mengapa ibu menjadi perempuan yang penuh inspirasi? Berikut fakta-fakta mengenai Ibu.  

Ibu adalah perempuan "kuat" yang dapat memikul "beban" yang berat
Kita semua pasti tahu bahwa kita dilahirkan didalam perut ibu selama sekitar sembilan bulan. Tidakkah kita berfikir bahwa selama sembilan bulan itu, ibu membawa kita tanpa mengenal rasa lelah. Seiring bertambahnya bulan, perut ibu semakin membesar dan semakin membuat ibu kita kesulitan bergerak dan beraktifitas. Inilah karunia Allah yang memberikan fitrah kepada ibu berupa kasih sayang, sehingga beliau dapat memikul beban kita.

Ibu merupakan sumber kehidupan
Ketika kita masih janin, maka tak ada yang bisa kita makan kecuali makanan yang dimakan dari ibu. Sehingga untuk tetap hidup, kita sangat bergantung terhadap ibu. Oleh karena itu, ketika ibu sakit, maka kita ikut sakit, begitupula ketika ibu sehat maka kita juga akan sehat. Oleh karena itu, tidak ada ibu maka kita pun tak ada.

Share:

Sunday, April 21, 2013

Berburu Kuliner di Makassar

Ketika mendengar kata "rasa lokal" (local flavour), pasti saya ingat dengan hal-hal yang berbau masakan. Mungkin karena kata "rasa" itu yang membuat saya memikirkan soal makanan. Oleh karena itu, kali ini saya akan berbagi sedikit mengenai makanan khas yang ada di daerahku, Makassar. Oke, Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu kedua.

Saya adalah anak yang terlahir dari seorang bapak dan ibu yang sama-sama berasal dari Makassar sehingga makassar merupakan kota tempat tinggal saya selama menjalani hidup. Makassar sendiri banyak memiliki makanan khas, diantaranya yaitu :

1. Coto Makassar 

Coto Makassar

Siapa sih yang gak kenal dengan coto makassar? coto atau soto yang berasal dari Makassar ini memiliki citarasa yang khas. Coto ini seperti soto pada umumnya, tetapi disini menggunakan daging dan jeroan sapi. Bukan hanya itu, temanku juga pernah berkreasi dengan coto yaitu mengganti bahan utamanya dari sapi menjadi ayam (Coto Ayam) sehingga bagi yang gak suka makan dagig sapi, daging ayampun bisa menjadi pilihan. Coto ini sangat enak dimakan dengan ketupat/nasi. Di Makassar sendiri, kuliner coto yang cukup terkenal yaitu Coto Paraikatte, Coto Dewi, dan Coto Daeng. Coto bagadang di samping rumahku juga enak lo..

Share:

Sunday, April 14, 2013

Flyover, Kantor, dan Rumahku

Komunitas Blogger Makassar, Anging Mammiri kembali mengadakan ajang yang keren, 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, yang dimana ajang tersebut memacu kita, para blogger, untuk kembali semangat menulis di blog setiap minggunya selama 8 minggu. Tiap minggu, Angingmammiri membuat tema khusus sebagai acuan penulisan di blog. Yah, saya sangat excited dengan ajang ini, karena dengan adanya tema, maka penulisan di blog akan terarah dan secara tidak langsung, blog ini akan senantiasa terupdate dari minggu-keminggu. Bukan cuma memacu semangat aja, ada pula hadiah yang ditawarkan untuk para pemenang yang telah memenuhi kriteria dan kualifikasi yang dinilai langsung oleh juri. Wow. Oleh karena itu, untuk kali ini, saya nyatakan tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu pertama. Kali ini saya akan bercerita tentang sekitar rumahku, yakni Flyover, Kantor, dan Rumahku.

Yah, sampai saat ini saya masih menetap di kediaman orang tua saya, tepatnya di Jl. Urip Sumoharjo Km. 4 Makassar. Rumahku ini (baca: rumah orang tua) berlokasi di tempat yang sangat strategis, dimana merupakan jalan raya poros. Berbagai jenis angkutan umum lalu lalang di jalan ini. Disamping itu, jalanan ini merupakan lokasi didirikannya Kantor Kejaksaan Tinggi Sul-Sel (Kejati), Sekolah dan Universitas ("45" dan UMI), Kantor Smartfren, Gedung Graha Pena (Grapari Telkomsel, STIMED Nusa Palapa, dan sebagainya), ATM Center, Masjid, dan tentunya jalan layang satu-satunya yang ada di kota Makassar, Flyover. Karena banyaknya bangunan, tak heran beberapa kenalan baru saya sempat tak percaya kalau saya tinggal diwilayah ini, karena secara umum, tempat ini tidak dikenal sebagai tempat pemukiman.

 Penampakan rumahku dilihat dari Google Maps (2013)

Mungkin saya akan banyak bercerita tentang sejarah lokasi di sekitar rumahku ini. Daerah yang dulunya asri ini (sebelum dibangun flyover dan gedung Graha Pena) sekarang menjadi kurang asri lagi. Pohon-pohon besar kini tak ada lagi, sehingga kurang memberikan kesejukan. Ditambah pekaranganku yang dulunya taman yang ditumbuhi pohon jambu dan delima pun akhirnya lenyap karena pelebaran jalan flyover. Tetapi ada satu hal yang tak berubah, yaitu tidak terjadinya banjir di sekitar rumahku. Alhamdulillah di daerah sini tidak pernah terngenang air jika jika hujan deras. Selokan yang dulunya cukup besar, kini diganti dengan gorong-gorong yang sama-sama dapat diandalkan untuk menampung air agar daerah daratannya tidak tergenang air.

Share:

Navigasi Blog

Buka Semua | Tutup Semua

Recent Posts

Definition List

buah artikel telah ditulis
buah komentar masuk

pengunjung online.