
Oke kali ini judul postingan kali ini sepertinya mengundang kontroversi. 'Sebegitu

Gambar tersebut saya potret di salah satu swalayan yang cukup terkenal di kotaku. Saya tertawa kecil sambil merenungkan, bagaimana mungkin penulisan label harga pun bisa salah? Rp.2.2400? Seharusnya Rp.22.400. Penempatan titik pun bisa salah dan tidak ada penggantian label harga. Entah karena 'kebodohan kita' atau karena disengaja ataupun tidak disengaja tetapi tak ingin membuang-buang kertas label harga untuk menggantinya.
Swalayan saja bisa salah, bagaimana dengan tempat-tempat umum? yah bisa ditebak. Pasti lebih dominan. Ketika saya menyusuri jalan pasar tradisional, saya singgah untuk menikmati minuman alvokad juice yang ada di pinggiran jalan. Saya sempat tersedak karena melihat daftar harga minuman :

Akhirnya saya bisa mengambil kesimpulan bahwa banyak nya pendidikan gratis bukan berarti masyarakat dapat memiliki ilmu yang cukup, tetapi itu semua tergantung dari masyarakat. Untuk mencerdaskan bangsa bukan hanya dilakukan oleh pemerintah dalam penerapan pendidikan gratis, tetapi kita sebagai penerus cita-cita bangsa juga wajib memberikan pendidikan kepada siapapun, apapun bentuknya, formal maupun nonformal, tua ataupun muda. Tiba-tiba terlintas di pikiran saya tentang sabda Nabi Rasulullah Saw, “Sampaikanlah dari ku walaupun hanya satu ayat.” Hadis Riwayat Ahmad, Bukhari, Tarmidzi.
Saya penasaran dengan diluar sana, apakah pernah mengalami hal serupa? dan apakah kita pernah menyadari bahwa ternyata disekitar kita juga ada kebodohan besar yang sangat sepele?
