Guru yang Sesungguhnya ...

Assalammualaikum Wr. Wb.

Seperti kata pepatah, jika tidak kenal maka tak sayang. Pekenalkan, nama saya Arief Rivai. Saya sekarang sudah kelas XII IPA 1 di SMA Negeri 16 Makassar. Kakak sepupu saya juga bersekolah di SMA Negeri 16 Makassar. Tapi sekarang kakak sepupu saya itu sudah tidak berada di tengah-tengah SMA Negeri 16 Makassar lagi (sudah tamat SMA)

Saya teringat waktu pertama kali masuk ke SMA Negeri 16 Makassar. Kakak sepupu saya bercerita kalau di SMA Negeri 16 Makassar ada guru yang sangat seram, menakutkan dan sangat disiplin. Namanya Pak Suparmin, guru bidang studi fisika. Waktu itu, saya masih kelas X. Saya belum di ajarnya. Tetapi waktu kelas XI, ternyata saya diajar oleh beliau dan saya akan memberikan komentar tentang beliau selama mengajari saya selama setahun.

Pak Suparmin adalah guru bidang studi fisika. Beliau memiliki suara yang menggelegar seperti guntur. Wajah dan fisik beliau juga cukup menyeramkan. Mungkin ini alasan mengapa murid-murid sangat takut kepada beliau. Sampai-sampai ada juga siswa yang lari masuk dalam kelasnya jika melihat Pak Suparmin melintas di depan kelas. Seseram apa sih beliau?

Pak Suparmin adalah salah satu guru yang sangat disiplin. Beliau tidak pernah terlambat masuk mengajar dan tidak pernah bolos mengajar. Kami semua sangat menghargai beliau. Apalagi beliau sering mencatat Poin Pelanggaran. Jika point pelanggaran sudah mencapai 200, maka kita akan di D.O. Karena beliau sangat memperhatikan kami, baik dari atribut sekolah ataupun seragam sekolah yang ketat dan sering memberikan point pelanggaran, maka teman-temanku memberikan gelar kepada beliau yaitu “Pak Poin”.

Pak Suparmin adalah guru yang sangat taat disiplin. Sedikit terlambat masuk dalam mata pelajarannya, pasti dihukum walau terlambat hanya beberapa detik apalagi kalau sampai tidak mengerjakan PR. Hukumannya selalu berbeda tergantung dari kesalahan yang diperbuat. Kadang disuruh berdiri di depan kelas, keliling lapangan sampai disuruh lari mondar-mandir beberapa kali dari kelas sampai ke gerbang sekolah. Tapi hal inilah yang membuat saya dan teman-temanku dapat terlatih disiplin tepat waktu dan tidak menyepelekan setiap tugas yang diberikan.

Banyak sekali tugas yang diberikan oleh Pak Suparmin. Hampir setiap harinya beliau memberikan tugas-tugas baik praktek maupun latihan. Tugas yang paling berat yang diberikan adalah tugas akhir, yaitu membuat Presentasi di Komputer tentang Praktek dan Soal Latihan Fisika. Beliau telah memadukan pelajaran fisika dan pelajaran komputer sehingga sambil belajar fisika, otomatis kita juga akan belajar komputer. Beliau tidak ingin siswa-siswanya Gaptek (Gagap Teknologi). Apalagi zaman globalisasi semakin maju. Teman-temankupun suka dengan pelajaran komputer. Sehingga pengajaran beliau sungguh menyenangkan!

Pak Suparmin membuat saya dan teman-temanku menjadi seperti keluarga. Keluarga yang sangat dekat. Ini karena tugas yang diberikan oleh beliau terlalu banyak sehingga saya dan teman-temanku mengerjakan tugas secara bersama-sama, tugas akhir yaitu membuat presentasi membuat Teman-temanku begadang dan menginap hampir tiap malam di rumahku. Bukan berarti beliau telah menyiksa kami dengan tugas yang banyak, tetapi ini juga karena kami sering tidak serius dalam belajar dan kami sering menunda-nunda tugas. Saya sangat semangat dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh Pak sebab saya takut kalau beliau akan menghukum saya dan saya tidak mendapat nilai. Saya tidak mengenal lelah sebab Saya yakin bahwa Kekuatan tidak datang dari kemampuan fisikal saja, tetapi datang dari semangat yang tidak pernah mengalah.

Pak Suparmin telah membuat Saya telah lancar membuat presentasi, saya mengetahui cara membuat presentasi yang baik karena masukan-masukannya.

Di Kelas XII, saya tidak menemui Pak Suparmin lagi. Secara kebetulan, materi Komputer atau TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) kelas XII adalah membuat presentasi. Saya teringat tentang tugas yang diberikan oleh pak Suparmin yaitu membuat presentasi. Semua kelas IPA yang pernah diajar pak suparmin membuat bahan presentasiyang bagus. Dan buatanku Ternyata hasilnya paling terbaik di seluruh kelas XII baik IPA maupun IPS. Terima kasih pak Suparmin..

Ibarat buah durian, diluarnya (kulitnya) kasar dan berduri tetapi didalamnya harum dan sangat manis. Mungkin itulah penggambaran saya mengenai sikap Pak Suparmin. Pak Suparmin memang terlihat sangat beribawa, terlihat seram dan menakutkan di sekolah, tetapi sesungguhnya pak suparmin sangat ramah dan sangat baik. Hanya saja teman-temanku tidak terlalu mengetahui hal itu. Sifat orang tua beliau sangat tampak di luar sekolah. Pak Suparmin ternyata murah senyum. Ada lagi satu hal yang membuat saya kagum kepada beliau. Beliau adalah sesosok guru yang sangat taat beribadah. Sesibuk apapun, beliau tidak pernah meninggalkan shalatnya.

Banyak siswa yang beranggapan salah tentang sikap Pak Suparmin yang menyiksa muridnya dengan tugas-tugas yang sangat banyak atau selalu menghukum siswanya jika melakukan pelanggaran. Hanya saja temanku tidak menyadari bahwa sikap beliau selama ini hanyalah untuk kebaikan dan kepentingan siswanya.

Pak Suparmin pernah mendapat musibah. Ransel pak suparmin dicuri dan ransel tersebut berisi uang senilai puluhan juta rupiah. Kalau tidak salah, uang ini adalah gaji pekerja yang merenovasi sekolahku. Karena musibah ini, gaji beliau menjadi gantinya. Tetapi beliau tabah dan sabar. Saya sangat bangga terhadap beliau. Beliau menganggap ini sebuah cobaan yang mesti di jalani dengan sabar dan ikhlas.

Saya banyak belajar dari pengajaran beliau baik di dalam dan diluar sekolah. Beliau bersikap tegas kepada murid-muridnya hanya untuk kebaikan muridnya. Beliau mengajar murid-muridnya untuk semangat dalam belajar. Hanya saja teman-temanku tidak mengetahui sifat asli dari Pak Suparmin sebab mereka tidak begitu dekat dengan beliau.

Saya sudah kelas XII dan Sebentar lagi Insya Allah akan meninggalkan SMA Negeri 16 Makassar. Saya sangat sedih jika berpisah dengan Pak Suparmin. Beliau telah memberikan suasana baru di dalam hidupku. Suasana yang tak pernah saya lupakan hingga akhir waktu. Saya tidak mau kehilangan sesosok guru yang sangat perhatian kepadaku. Beliau telah saya anggap sebagai orang tuaku di sekolah. Walau Banyak siswa yang beranggapan salah tentang sikap Pak Suparmin yang menyiksa muridnya dengan tugas-tugas yang sangat banyak atau selalu menghukum siswanya jika melakukan pelanggaran. Tetapi hanya saja temanku tidak menyadari bahwa sikap beliau selama ini hanyalah untuk kebaikan dan kepentingan siswanya. Cita-citaku yang setinggi langit ini untuk melanjutkan keperguruan tinggi membuatku mau tidak mau harus berpisah dengan beliau.

Saya belum memberikan sesuatu yang berharga buat beliau sebagai ucapan terima kasihku kepada beliau atas kerja kerasnya yang telah mengajar saya selama ini, saya persembahkan karangan saya ini walau tidak bernilai apa-apa. Karangan ini merupakan wujud terima kasihku terhadap beliau yang telah mengajariku selama ini.

Terima kasih Pak Suparmin atas segala jasa-jasamu selama ini.

Tiada gading yang tak retak dan tiada laut yang tak berombak. Mohon maaf jika karangan saya ini terdapat kekurangan atau kelebihan. Kekurangan karangan ini berasal dari diri saya sendiri sedangkan kelebihan karangan ini datangnya dari Allah semata. Terima kasih atas para pembaca. Jazakumullah Khairan…